Minggu, 18 November 2012

Penyakit Diabetes


PENYAKIT DIABETES MELITUS

A.    Definisi

       Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi.Insulin,yaitu suatu hormon yang diproduksi pankreas,mengendalikan kadar flukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.

        Pada diabetes,kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun,atau pankreas dapaat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketonik( HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang kronis(penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati(penyakit pada saraf). Diabetes juga disertai dengan peningkatan insidens penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard,stoke dan penyakit vaskuler perifer.
B.     Tipe Diabetes
     Ada beberapa tipe penyakit diabetes melitus yang berbeda;penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya.  Klasifikasi diabetes yang utama adalah:
·         Tipe I : Diabetes melitus tergntung insulin(insulin-dependent diabetes mellitus [IDDM])
·         Tipe II : Diabetes melitus tidak tergantung insulin(non-insulin-dependent diabetes mellitus[NIDDM])
·         Diabetes melitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya.
·         Diabetes melitus gestasional (gestasional diabetes melitus [GDM]).

Kurang lebih 5% hingga 10% penderita mengalamidiabetes tipe I,yaitu diabetes yang tergantung insulin.pada diabetes jenis ini,sel-sel beta pankreas yang dalam keadaan normal menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh suatu proses otoimun. Sebagai akibatnya,penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glikosa darah.Diabetes tipe I ditandai oleh awitan mendadak yang biasanya terjadi pada usia 30 tahun.
Kurang-lebih 90% hingga 95% penderita mengalami diabetes tipe II,yaitu diabetes yaitu diabetes yang tidak tergantung insulin. Diabetes tipe II terjadi akibat penurunan sensivitas terhadap insulin (yang disebut resistansi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Diabetes tipe II, pada mulanya diatasi dengan diet dan latihan. Jika kenaikan glukosa darah tetap terjadi,terapi diet dan latihan tersebut dilengkapi dengan obat hipoglikemik oral. Pada sebagian penyandang diabetes tipe II,obat oral tidak mengendalikan keadaan hiperglikemia sehingga diperlukan penyuntikan insulin. Di samping itu,sebagian penyandang diabetes tipe II yang dapat mengendalikan penyakit diabetesnya dengan diet,latihan dan obat hipoglikemiaoral mungkin memerlukan penyuntikan insulin dalam periode stres fisiologik akut(seperti sakit atau pembedahan). Diabetes tipe II paling sering ditemukan pada individu yang berusia lebih dari 30 tahun dan obesitas.
Komplikasi diabetes dapat terjadi pada setiap individu dengan tipe diabetes tipe I atau tipe II dan bukan hanya pada pasien yang memerlukan insulin. Sebagian penyandang diabetes tipe II yang mendapat terapi obat oral mempunyai kesan bahwa mereka tidak sungguh-sungguh menderita diabetes atau hanya memiliki diabetes”boderline”. Penyandang diabetes ini mungkin beranggapan bahwa penyakit diabetes yang mereka derita bukanlah suatu masalah “serius” jika dibandingkan dengan pasien diabetes yang memerlukan penyuntikan insulin. Di sini perawat mempunyai tugas enting untuk menekankan kepada orang-orang tersebut bahwa mereka sesungguhnya menderita diabetes dan bukan sekedar diabetes “ borderline” yang berhubungan dengan masalah toleransi gula(TGT= toleransi glukosa terganggu),dan merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah berada diantara kadar normal dan kadar yang dianggap sebagai tanda diagnostik untuk penyakit diabetes.
C.     Epidemiologi
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih 12 juta orang. Tujuh dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah terdiagnosis;sisanya tidak terdiagnosis. Di Amerika Serikat ,kurang lebih  650.000 kasus diabetes baru di diagnosis setiap tahunnya ( Healthy People 2000,1990).
Diabetes terutama prevalen di antara kaum lanjut usia. Di antara individu yang berusia 65 tahun,  8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup 15% populasi pada panti lansia. Di Amerika Serikat,diabetes merupakan penyebab utama kebutaan yang baru di antara penduduk berusia 25 hingga 74 tahun dan juga menjadi penyebab utama amputasi di luar trauma kecelakaan. Tiga puluh persen pasien yang mulai mendapatkan terapi dialisis setiap yahun menderita penyakit diabetes. Diabetes berada dalam urutan ketiga penyebab utama kematian akibat penyakit dan hali ini sebagian besar disebabkan oleh angka penyakit koroner yang tinggi pada para penderita diabetes.
Beban ekonomi untuk diabetes terus meningkat akibat besarnya biaya medis dan bertambahnya populasi lansia. Beban biaya yang berhubungan langsung dengan penyakit diabetes diperkirakan paling sedikit 20 juta US$  per tahun, yang mencakup pengeluaran biaya medis langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan ketidakmampuan serta kematian dini. Angka rawat inap bagi penderita diabetes adalah 2,4 kali lebih besar pada orang dewasa dan 5,3 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan dengan populasi umum. Separuh dari keseluruhan penderita diabetes yang berusia lebih dari 65 tahun dirawat di rumah sakit setiap tahunnya. Komplikasi yang serius dapat membawa kematian sering turut menyebabkan peningkatan angka rawat inap bagi para penderita diabetes.
D.    Tinjauan Fisiologi Normal
Insulin disekresikan oleh sel-sel beta yanag merupakan salah satu dari empat tipe sel dalam pulau-pulau Langerhans pankreas. Insulin merupakan hormon anabolik atau hormon untuk menyimpan kalori (storage hormone). Apabila seseorang makan makanan,sekresi insulin akan meningkat dan menggerakkan glukosa ke dalam sel-sel otot,hati,serta lemak. Dalam sel-sel tertentu , insulin menimbulkan efek berikut ini :
·         Menstimulasi penimpanan glukosa dalam hati dan otot( dalam bentuk glikogen)
·         Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam jaringan adiposa
·         Mempercepat pengangkutan asam-asam amino(yang berasal dari protein makanan) ke dalam sel
Insulin juga menghambat pemecahan glukosa ,protein dan lemak yang disimpan.
Selama masa “puasa” ( antara jam-jam makan dan pada saaat tidur malam), pannkreas akan melepaskan secara terus menerus  sejumlah insulin bersama dengan hormon pankreas lain yang disebut glukagon ( hormon ini disekresikan oleh alfa pulau Langerhans). Insulin dan glukagon secara bersama-sama mempertahankan kadar glukosa yang konstan dalam darah dengan menstimulasi pelepasan glukosa dari hati.
Pada mulanya, hati menghasilkan glukosa melalui pemecahan gliogen (glikogenensis). Setelah 8 hingga 12 jam tanpa makanan,hati membentuk glukosa dari pemecahan zat-zat selain karbohidrat yang mencakup asam amino (glukoneogenesis).

Sumber Pustaka
Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddart Edisi 8,Vol.2, Suzanne C. Smeltzer


Tidak ada komentar:

Posting Komentar